Kualitas menjadi faktor utama
bagi konsumen sebelum memutuskan membeli suatu produk (barang atau jasa).
Produk dengan dengan kualitas baik, tahan lama, dan handal akan menjadi
referensi utama bagi pelanggan ketika dia atau sahabatnya ingin memiliki produk
sejenis. Brand (merek) perusahaan produsen akan meningkat dan semakin
dikenal masyarakat. Sebaliknya, pengalaman seseorang membeli produk dengan mutu
yang mengecewakan (disadari atau tidak) dapat menjadi ”iklan negatif” yang
sangat tidak menguntungkan pihak produsen. Cepat atau lambat, produk yang
berkualitas rendah akan ditinggalkan oleh konsumen.
Yang menarik, tingkat/standar
konsumen akan kualitas suatu produk telah berubah dari waktu ke waktu dengan
tren yang terus meningkat, dimana konsumen semakin selektif dan kritis. Pilihan
merek produsen yang banyak bisa saja menjadi salah satu penyebabnya. Ketika
seorang konsumen pernah kecewa pada suatu brang tertentu, maka sangat tersedia
banyak pilihan untuk beralih dan mencoba produk merek lain.
Selain harga jual yang
kompetitif dan ketersediaan barang/produk ketika calon konsumen ingin membeli,
maka faktor kualitas/mutu adalah hal yang sangat diperhatikan oleh setiap
produsen baik yang bergerak pada industri elektronik, otomotif, makanan,
layanan jasa atau industri apa saja pun. Buktinya?…Kalau kita masuk ke sebuah
perusahaan (yang bergerak di bidang apa pun) akan sangat jarang ditemukan
struktur organisasi tanpa bagian/departemen kualitas.
Hampir semua perusahaan
(khususnya bidang manufaktur) mempunyai bagian quality control atau quality
assurance atau apa pun namanya. Bagian atau departemen ini bertanggung
jawab terhadap output produk yang dihasilkan dan dijual di pasar.
Sesungguhnya manajemen
kualitas mencatat bahwa ada perubahan/evolusi yang terjadi di dunia industri di
seluruh dunia yang berlangsung dari waktu ke waktu. Pada gambar di atas
terlihat bahwa sistem manajemen kualitas dimulai dengan dilakukannya inspeksi (inspection)
pada tahun 1920-an, yang kemudian berkembang menjadi pengendalian kualitas (quality
control) tahun 1940-an.
Tidak berhenti disini, pada tahun 1970-an kita mengenal sistem penjaminan
kualitas (quality assurance), yang kemudian dalam perkembangan terakhir dari sistem manajemen
kualitas menjadi manajemen kualitas terpadu atau manajemen kualitas total (total
quality management).
0 komentar:
Posting Komentar