KONSEP
KUALITAS
Masa dahulu, produk2 yang cacat (yang
bisa menyebabkan kecelakaan, kerusakan dan pencemaran) tidak menjadi masalah
utama, yang penting bisa memproduksi banyak. Dalam masa sekarang, sasaran
produksi adalah menciptakan produksi yang bisa laku sehingga tekanannya beralih
dari jumlah ke mutu.
Unsur-unsur dalam menilai mutu :
1. Harga yang
wajar
2.
Ekonomi
3.
Awet
4.
Aman
5.
Mudah digunakan
6.
Mudah dibuat
7. Mudah
dibuang
Unsur-unsur untuk memiliki produk yang unggul :
1. Desain yang
bagus
2.
Keunggulan dalam persaingan
3.
Daya tarik fisik
4. Berbeda dan
asli
Definisi :
Suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang
dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan eksternal.
Produk atau jasa yang berkualitas adalah :
1. Bila produk
atau jasa tersebut memenuhi atau bahkan melampaui harapan konsumen bukan saja
satu kali tetapi berulangkali.
2.
Memberikan kepuasan kepada pelanggan
Arti mutu
dalam bidang industri jasa :
Mutu dalam industri jasa berarti memuaskan pelanggan
melalui mutu pekerjaan dan mutu pelayanan.
Mengapa kualitas diperlukan :
Mengapa kualitas diperlukan :
1.
Konsumen menjadi lebih canggih dalam
selera dan pilihan
2.
Kompetisi persaingan menjadi lebih
ketat dan canggih
3.
Kenaikan biaya yang hanya dapat
diatasi lewat perbaikan kualitas proses dan peningkatan produktivitas tanpa
henti
4.
Krisis.
Cara memuaskan pelanggan :
1.
Product bermutu (Quality Product) –
Q
2.
Biaya yang lebih rendah (Lower cost)
– C
3. Tepat waktu
(On time delivery) – D
Pengertian kualitas secara teknis:
1. Karakteristik
suatu produk atau pelayanan yang lahir dari kemampuannya untuk memenuhi
kebutuhan yang dinyatakan baik secara ekplisit atau tersamar
2. Suatu produk
atau jasa yang bebas dari kekurangan
Definisi Kualitas lainnya
1. Scherkenbach
(1991):
kualitas ditentukan oleh pelanggan pelanggan
menginginkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan harapannya pada
suatu tingkat harga tertentu yang menunjukkan nilai produk tersebut.
2. Elliot
(1993):
kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang
berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat, atau dikatakan sesuai dengan
tujuan.
3. Goetch dan
Davis (1995):
kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan
dengan produk, pelayanan, orang, proses yang memenuhi atau melebihi apa yang
diharapkan.
4.
Perbendaharaan istilah ISO 8402 dan
dari Standar Nasional Indonesia (SNI 19-8402-1991):
kualitas
adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya
dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamar.
Tantangan baru
1.
Pasar luar negeri makin meluas
Larangan impor dan proteksi bukan merupakan solusi yang baik.
2.
Konsumen memiliki lebih banyak
pilihan Menjadi lebih diskriminatif.
3.
Konsumen lebih canggih Membutuhkan
produk baru yang lebih baik
Alasan bagi Peningkatan Kualitas:
Kompetisi Global
A. Batas-batas
Economi dan politik berangsur-angsur hilang
B.
Slogan “dari kita dan untuk kita”
saat ini sudah tak berlaku lagi
C. Persaingan
di bidang ekonomi semakin sengit.
Keuntungan bagi peningkatan kualitas
1.
Mengurangi frekuensi pengerjaan
ulang (rework), keslahan, penundaan,
2.
Menggunakan waktu dan material
dengan lebih baik
3.
Dapat mengurangi biaya produksi 15
-20%.
DIMENSI KUALITAS
1.
Kualitas memerlukan suatu proses
perbaikan yang terus-menerus (continuous improvement process) yang dapat diukur
dengan dukungan manajemen, karyawan, dan pemerintah.
2.
Konsep kualitas harus bersifat
menyeluruh, baik produk maupun prosesnya.
A.
Kualitas produk meliputi kualitas
bahan baku dan barang jadi
B.
Kualitas proses meliputi kualitas
segala sesuatu yang ber-hubungan dengan proses produksi perusahaan manufaktur
dan proses penyediaan jasa atau pelayanan bagi perusahaan jasa
Kualitas Pada Industri Manufaktur
Orientasi dari kualitas adalah
kepuasan pelanggan yang merupakan tujuan perusahaan atau organisasi yang
berorientasi pada kualitas. Dari beberapa definisi terdahulu secara garis
besar, kualitas adalah keseluruhan ciri atau karateristik produk atau jasa
dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Dengan demikian
produk yang kualitas mempunyai nilai subjektivitas yang tinggi antara satu
konsumen dengan konsumen lain sehingga dimensi kualitas berbeda satu dari yang
lain. Kualitas produk atau jasa akan dapat diwujudkan bila seluruh kegiatan
perusahaan atau organisasi berorientasi pada kepuasan pelanggan (Customer
Satisfaction).
Kualitas memiliki dua perspektif,
yaitu perspektif produsen dan perspektif konsumen, di mana bila kedua hal
tersebut disatukan maka akan dapat tercapai kesesuaian antara kedua sisi
tersebut yang dikenal sebagai kesesuaianuntuk digunakan oleh konsumen (Fitness
for Consumer Use), (Russel, 1996).
Dimensi Kualitas Untuk Industri Manufaktur
Dimensi kualitas untuk industri manufaktur (Garvin,
1996), meliputi:
1.
Performance: kesesuaian produk
dengan fungsi utama produk itu sendiri
2.
Feature: ciri khas produk yang
membedakan dari produk lain
3.
Reliability: kepercayaan pelanggan
terhadap produk karena kehandalannya atau karena kemungkinan kerusakan yang rendah.
4.
Conformance: kesesuaian produk
dengan syarat, ukuran, karakteristik desain, dan operasi yang ditetapkan
5.
Durability: tingkat ketahanan/awet
produk atau lama umur produk.
6.
Serviceability, yaitu kemudahan
perbaikan atau ketersediaan komponen produk
7.
Aesthetic: keindahan atau daya tarik
produk.
8.
Perception: fanatisme konsumen akan
merek suatu produk tertentu karena citra atau
Reputasinya.
Kualitas pada industri manufaktur selain menekankan pada produk yang dihasilkan, juga perlu diperhatikan kualitas pada proses produksi.
Kualitas pada industri manufaktur selain menekankan pada produk yang dihasilkan, juga perlu diperhatikan kualitas pada proses produksi.
Dimensi kualitas untuk industri Jasa
Dimensi kualitas pada industri jasa (Garvin, 1996),
antara lain:
1.
Communication: hubungan antara
penerima jasa dengan pemberi jasa.
2.
Credibility: kepercayaan pihak
penerima jasa terhadap pemberi jasa.
3.
Security: keamanan terhadap jasa
yang ditawarkan.
4.
Knowing the customer: pemahaman
pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan pemakai jasa.
5.
Tangibles: dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan harus dapat diukur atau dibuat standarnya.
6.
Reliability: konsistensi kerja
pemberi jasa dan kemampuan pemberi jasa dalam memenuhi janji para penerima
jasa.
7.
Responsiveness: tanggapan pemberi
jasa terhadap kebutuhan dan harapan penerima jasa.
8.
Competence: kemampuan atau
keterampilan pemberi jasa untuk memberikan jasanya kepada penerima jasa.
9.
Access: kemudahan pemberi jasa untuk
dihubungi oleh penerima jasa.
10. Courtesy:
kesopanan, respek, perhatian, dan kesamaan dalam hubungan personil.
Meningkatkan kualitas jasa yang
ditawarkan tidak semudah usaha meningkatkan kualitas produk, karena
karakteristiknya yang unik. Peningkatan kualitas jasa juga akan berdampak pada
organisasi secara menyeluruh.
Nilai
kualitas
Nilai kualitas adalah indeks
penilaian pelanggan, yang merupakan harga yang dibayarkan pelanggan atas hasil
atau manfaat yang dirasakan karena kualitas produk atau proses sesuai dengan
harapannya (Bester, 1999).
Quality by objective (QBO).
Dalam istilah kualitas dikenal dengan kualitas
berdasarkan sasaran atau quality by objective (QBO). Menurut Bester (1999),
metode QBO tersebut menggunakan tiga patokan, yaitu:
1.
Manajer kualitas harus mempunyai
komitmen untuk menentukan biaya sasaran kualitas. Berdasarkan sasaran tersebut,
kontribusi yang pada keuntungan tiap tahun dapat diprediksi.
2.
Sasaran kualitas secara menyeluruh
merupakan serangkaian sasaran dan pencapaian masing-masing bagian. Oleh
karenanya perlu diadakan identifikasi secara tepat sasaran masing-masing
bagian.
3.
Masing-masing dan setiap orang dari
manajer yang memegang fungsi kualitas harus mendukung pencapaian sasarannya
untuk menjamin pencapaian sasaran kualitas secara menyeluruh.
Komponen QBO
Selanjutnya, menurut Bester (1999), QBO juga harus
mencakup empat komponen utama, yaitu:
1.
Jarak efektivitas kualitas, yang
merupakan penentuan syarat-syarat yang dibutuhkan secara umum untuk hasil yang
berkualitas. Ukuran efek-tivitas manajemen dalam hal ini meliputi jarak
efektivitas dari faktor--faktor yang memberikan kontribusi pada investasi
seperti desain kualitas, bahan baku yang berkualitas, proses produksi yang
berkualitas, dan sebagainya serta jarak efektivitas dari hasil yang menyusun
laba seperti kualitas produk, biaya kualitas, kepuasan pelanggan, dan
sebagainya.
2.
Efektivitas kualitas, yang merupakan
alat dan kriteria di mana pencapaian kualitas dapat diukur.
3.
Sasaran kualitas, yang merupakan
penentuan hasil kualitas secara kuantitatif dan khusus yang dibutuhkan oleh
manajer secara individu.
4.
Efekfivitas manajemen kualitas, yang
merupakan pengukuran di mana manajer berhasil dalam mencapai kualitas hasil
yang dibutuhkan.
Quality Assurance
Sebuah fungsi untuk memastikan bahwa
prosedur dan metode yang telah didesain, diikuti dan diimplementasikan dengan
baik.
Quality assurance termasuk semua kegiatan yang
berhubungan untuk memenuhi standar kualitas yang relevan.Tujuan lain dari
quality assurance adalah “continuous quality improvement” Benchmarking dapat
digunakan untuk menghasilkan ide dalam peningkatan kualitas.
TOTAL
QUALITY MANAGEMENT (TQM)
Sistem manajemen yang :
1.
Menempatkan mutu sebagai strategi
usaha
2.
Melibatkan setiap fungsi dan anggota
organisasi dalam upaya peningkatan mutu
3.
Berorientasi sepenuhnya pada
kepuasan pelanggan dan karyawan
Maksud Total dalam TQM :
1.
Tidak saja mutu produk / jasa,
tetapi juga biaya, deliveri, keselamatan kerja, lingkungan hidup
2.
Tidak saja bagian produksi/operasi,
tetapi seluruh bagian perusahaan
3.
Tidak saja para ahli di bidang mutu,
tetapi seluruh anggota organisasi, dari pimpinan puncak, manager madya,
supervisor sampai operator
0 komentar:
Posting Komentar