Jumat, 23 Desember 2011

Konsep Dasar Tentang Kualitas


KONSEP KUALITAS
Masa dahulu, produk2 yang cacat (yang bisa menyebabkan kecelakaan, kerusakan dan pencemaran) tidak menjadi masalah utama, yang penting bisa memproduksi banyak. Dalam masa sekarang, sasaran produksi adalah menciptakan produksi yang bisa laku sehingga tekanannya beralih dari jumlah ke mutu.
Unsur-unsur dalam menilai mutu :
1.      Harga yang wajar
2.      Ekonomi
3.      Awet
4.      Aman
5.      Mudah digunakan
6.      Mudah dibuat
7.      Mudah dibuang
Unsur-unsur untuk memiliki produk yang unggul :
1.      Desain yang bagus
2.      Keunggulan dalam persaingan
3.      Daya tarik fisik
4.      Berbeda dan asli


KUALITAS / MUTU
Definisi :
Suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan eksternal.

Produk atau jasa yang berkualitas adalah :
1.      Bila produk atau jasa tersebut memenuhi atau bahkan melampaui harapan konsumen bukan saja satu kali tetapi berulangkali.
2.      Memberikan kepuasan kepada pelanggan


Arti mutu dalam bidang industri jasa :
Mutu dalam industri jasa berarti memuaskan pelanggan melalui mutu pekerjaan dan mutu pelayanan.
Mengapa kualitas diperlukan :
1.        Konsumen menjadi lebih canggih dalam selera dan pilihan
2.        Kompetisi persaingan menjadi lebih ketat dan canggih
3.        Kenaikan biaya yang hanya dapat diatasi lewat perbaikan kualitas proses dan peningkatan produktivitas tanpa henti
4.        Krisis.

Cara memuaskan pelanggan :
1.      Product bermutu (Quality Product) – Q
2.      Biaya yang lebih rendah (Lower cost) – C
3.      Tepat waktu (On time delivery) – D

Pengertian kualitas secara teknis:
1.      Karakteristik suatu produk atau pelayanan yang lahir dari kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang dinyatakan baik secara ekplisit atau tersamar
2.      Suatu produk atau jasa yang bebas dari kekurangan

Definisi Kualitas lainnya
1.      Scherkenbach (1991):
kualitas ditentukan oleh pelanggan pelanggan menginginkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan harapannya pada suatu tingkat harga tertentu yang menunjukkan nilai produk tersebut.
2.      Elliot (1993):
kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat, atau dikatakan sesuai dengan tujuan.
3.      Goetch dan Davis (1995):
kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan, orang, proses yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan.
4.         Perbendaharaan istilah ISO 8402 dan dari Standar Nasional Indonesia (SNI 19-8402-1991):
kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamar.

Tantangan baru
1.      Pasar luar negeri makin meluas Larangan impor dan proteksi bukan merupakan solusi yang baik.
2.      Konsumen memiliki lebih banyak pilihan Menjadi lebih diskriminatif.
3.      Konsumen lebih canggih Membutuhkan produk baru yang lebih baik

Alasan bagi Peningkatan Kualitas:
Kompetisi Global
A.    Batas-batas Economi dan politik berangsur-angsur hilang
B.     Slogan “dari kita dan untuk kita” saat ini sudah tak berlaku lagi
C.     Persaingan di bidang ekonomi semakin sengit.

Keuntungan bagi peningkatan kualitas
1.      Mengurangi frekuensi pengerjaan ulang (rework), keslahan, penundaan,
2.      Menggunakan waktu dan material dengan lebih baik
3.      Dapat mengurangi biaya produksi 15 -20%.


DIMENSI KUALITAS
1.      Kualitas memerlukan suatu proses perbaikan yang terus-menerus (continuous improvement process) yang dapat diukur dengan dukungan manajemen, karyawan, dan pemerintah.
2.      Konsep kualitas harus bersifat menyeluruh, baik produk maupun prosesnya.
A.    Kualitas produk meliputi kualitas bahan baku dan barang jadi
B.     Kualitas proses meliputi kualitas segala sesuatu yang ber-hubungan dengan proses produksi perusahaan manufaktur dan proses penyediaan jasa atau pelayanan bagi perusahaan jasa



Kualitas Pada Industri Manufaktur
Orientasi dari kualitas adalah kepuasan pelanggan yang merupakan tujuan perusahaan atau organisasi yang berorientasi pada kualitas. Dari beberapa definisi terdahulu secara garis besar, kualitas adalah keseluruhan ciri atau karateristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Dengan demikian produk yang kualitas mempunyai nilai subjektivitas yang tinggi antara satu konsumen dengan konsumen lain sehingga dimensi kualitas berbeda satu dari yang lain. Kualitas produk atau jasa akan dapat diwujudkan bila seluruh kegiatan perusahaan atau organisasi berorientasi pada kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction).
Kualitas memiliki dua perspektif, yaitu perspektif produsen dan perspektif konsumen, di mana bila kedua hal tersebut disatukan maka akan dapat tercapai kesesuaian antara kedua sisi tersebut yang dikenal sebagai kesesuaianuntuk digunakan oleh konsumen (Fitness for Consumer Use), (Russel, 1996).

Dimensi Kualitas Untuk Industri Manufaktur
Dimensi kualitas untuk industri manufaktur (Garvin, 1996), meliputi:
1.      Performance: kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri
2.      Feature: ciri khas produk yang membedakan dari produk lain
3.      Reliability: kepercayaan pelanggan terhadap produk karena kehandalannya atau karena  kemungkinan kerusakan yang rendah.
4.      Conformance: kesesuaian produk dengan syarat, ukuran, karakteristik desain, dan operasi yang ditetapkan
5.      Durability: tingkat ketahanan/awet produk atau lama umur produk.
6.      Serviceability, yaitu kemudahan perbaikan atau ketersediaan komponen produk
7.      Aesthetic: keindahan atau daya tarik produk.
8.      Perception: fanatisme konsumen akan merek suatu produk tertentu karena citra atau

Reputasinya.
Kualitas pada industri manufaktur selain menekankan pada produk yang dihasilkan, juga perlu diperhatikan kualitas pada proses produksi.
Dimensi kualitas untuk industri Jasa
Dimensi kualitas pada industri jasa (Garvin, 1996), antara lain:
1.      Communication: hubungan antara penerima jasa dengan pemberi jasa.
2.      Credibility: kepercayaan pihak penerima jasa terhadap pemberi jasa.
3.      Security: keamanan terhadap jasa yang ditawarkan.
4.      Knowing the customer: pemahaman pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan pemakai jasa.
5.      Tangibles: dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan harus dapat diukur atau dibuat standarnya.
6.      Reliability: konsistensi kerja pemberi jasa dan kemampuan pemberi jasa dalam memenuhi janji para penerima jasa.
7.      Responsiveness: tanggapan pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan penerima jasa.
8.      Competence: kemampuan atau keterampilan pemberi jasa untuk memberikan jasanya kepada penerima jasa.
9.      Access: kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi oleh penerima jasa.
10.  Courtesy: kesopanan, respek, perhatian, dan kesamaan dalam hubungan personil.


Meningkatkan kualitas jasa yang ditawarkan tidak semudah usaha meningkatkan kualitas produk, karena karakteristiknya yang unik. Peningkatan kualitas jasa juga akan berdampak pada organisasi secara menyeluruh.

Nilai kualitas
Nilai kualitas adalah indeks penilaian pelanggan, yang merupakan harga yang dibayarkan pelanggan atas hasil atau manfaat yang dirasakan karena kualitas produk atau proses sesuai dengan harapannya (Bester, 1999).


Quality by objective (QBO).
Dalam istilah kualitas dikenal dengan kualitas berdasarkan sasaran atau quality by objective (QBO). Menurut Bester (1999), metode QBO tersebut menggunakan tiga patokan, yaitu:
1.      Manajer kualitas harus mempunyai komitmen untuk menentukan biaya sasaran kualitas. Berdasarkan sasaran tersebut, kontribusi yang pada keuntungan tiap tahun dapat diprediksi.
2.      Sasaran kualitas secara menyeluruh merupakan serangkaian sasaran dan pencapaian masing-masing bagian. Oleh karenanya perlu diadakan identifikasi secara tepat sasaran masing-masing bagian.
3.      Masing-masing dan setiap orang dari manajer yang memegang fungsi kualitas harus mendukung pencapaian sasarannya untuk menjamin pencapaian sasaran kualitas secara menyeluruh.

Komponen QBO
Selanjutnya, menurut Bester (1999), QBO juga harus mencakup empat komponen utama, yaitu:
1.      Jarak efektivitas kualitas, yang merupakan penentuan syarat-syarat yang dibutuhkan secara umum untuk hasil yang berkualitas. Ukuran efek-tivitas manajemen dalam hal ini meliputi jarak efektivitas dari faktor--faktor yang memberikan kontribusi pada investasi seperti desain kualitas, bahan baku yang berkualitas, proses produksi yang berkualitas, dan sebagainya serta jarak efektivitas dari hasil yang menyusun laba seperti kualitas produk, biaya kualitas, kepuasan pelanggan, dan sebagainya.
2.      Efektivitas kualitas, yang merupakan alat dan kriteria di mana pencapaian kualitas dapat diukur.
3.      Sasaran kualitas, yang merupakan penentuan hasil kualitas secara kuantitatif dan khusus yang dibutuhkan oleh manajer secara individu.
4.      Efekfivitas manajemen kualitas, yang merupakan pengukuran di mana manajer berhasil dalam mencapai kualitas hasil yang dibutuhkan.


Quality Assurance
Sebuah fungsi untuk memastikan bahwa prosedur dan metode yang telah didesain, diikuti dan diimplementasikan dengan baik.
Quality assurance termasuk semua kegiatan yang berhubungan untuk memenuhi standar kualitas yang relevan.Tujuan lain dari quality assurance adalah “continuous quality improvement” Benchmarking dapat digunakan untuk menghasilkan ide dalam peningkatan kualitas.

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
Sistem manajemen yang :
1.      Menempatkan mutu sebagai strategi usaha
2.      Melibatkan setiap fungsi dan anggota organisasi dalam upaya peningkatan mutu
3.      Berorientasi sepenuhnya pada kepuasan pelanggan dan karyawan

Maksud Total dalam TQM :
1.      Tidak saja mutu produk / jasa, tetapi juga biaya, deliveri, keselamatan kerja, lingkungan hidup
2.      Tidak saja bagian produksi/operasi, tetapi seluruh bagian perusahaan
3.      Tidak saja para ahli di bidang mutu, tetapi seluruh anggota organisasi, dari pimpinan puncak, manager madya, supervisor sampai operator

0 komentar:

Posting Komentar