Jumat, 23 Desember 2011

BENCHMARKING (PATOK DUGA) part 5


BENCHMARKING SEBAGAI INSTRUMEN PERBAIKAN
PENCARIAN INFORMASI
·         Identifikasi proses dan pemanufakturan serta operasi lainnya di dalam perusahaan yang membutuhkan perbaikan
·         Mencari perusahaan lain yang sukses dalam melakukan aktivitas dan proses operasinya
Empat cara yang digunakan dalam melakukan benchmarking, adalah :
1.      Riset in-house
Melakukan penilaian terhadap informasi dalam perusahaan sendiri maupun informasi yang ada di publik
2.       Riset Pihak Ketiga
Membiayai kegiatan benchmarking yang akan dilakukan oleh perusahaan surveyor 
3.      Pertukaran Langsung
Pertukaran informasi secara langsung dapat dilakukan melalui kuesioner, survei melalui telepon, dll
4.      Kunjungan Langsung
Melakukan kunjungan ke lokasi mitra benchmarking (cara ini dianggap yang paling efektif )
Proses Benchmarking terdiri atas lima tahap yaitu (1) Keputusan mengenai apa yang akan di benchmarking; (2) Identifikasi mitra benchmarking; (3)Pengumpulan informasi; (4) Analisis; dan (5) Implementasi (Karlof dan Ostblom, 1993, pp80-83).

Kemudian oleh Goetsch dan Davis (1994, pp.416-423) diperinci mejadi 14 langkah, yaitu :
1.      Komitmen manajemen
2.      Basis pada proses perusahaan itu sendiri
3.      Identifikasi dan dokumentasi setiap kekuatan dan kelemahan proses perusahaan
4.      Pemilihan proses yang akan di benchmarking
5.      Pembentukan tim benchmarking
6.      Penelitian terhadap obyek yang terbaik di kelasnya (best-in-class)
7.      Pemilihan calon mitra benchmarking best-in-class
8.      Mencapai kesepakatan dengan mitra benchmarking
9.      Pengumpulan data
10.  Analisis data dan penentuan gap
11.  Perencanaan tindakan untuk mengurangi kesejangan yang ada atau bahkan mengunggulinya
12.  Implementasi perubahan
13.  Pemantauan
14.  Meperbarui benchmarking; melanjutkan siklus tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar