Jumat, 23 Desember 2011

SISTEM MANAJEMEN KUALITAS, ISO (International Organization for Standardization) 9000 - 2000 part 5


Langkah-Langkah Dalam Menerapkan ISO 9001:2000
Berikut ini dapat dilihat langkah-langkah yang diperlukan dalam menerapkan ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001):
          Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini meliputi persiapan pembentukan tim pengembangan mutu dan pelatihan dasar untuk memahami sistem manajemen mutu sesuai standar.
          Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan ini melibatkan aktivitas industi atau perusahaan, meninjau semua dokumentasi yang ada dan mengembangkan sistem mutu dalam organisasi. Pelatihan yang lebih detil lagi mungkin diperlukan untuk pelatihan karyawan dalam kunci-kunci pengembangan mutu. Jika industi atau perusahaan berskala cukup besar, bisa dipertimbangkan untuk menggunakan konsultan eksternal untuk membantu mempersiapkan sistem manajemen mutu.
          Tahap Implementasi
Sistem manajemen mutu yang telah dikembangkan perlu diimplementasikan dalam proyek yang sebenarnya untuk selanjutnya dikaji dalam tahap berikutnya.
          Tahap Audit
Audit sistem manajemen mutu dilaksanakan setelah implementasi berjalan untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari audit sistem manajemen mutu adalah untuk memastikan apakah semua operasional dalam organisasi sudah berjalan sesuai dengan prosedur.
          Tahap Sertifikasi
Tahap ini meliputi sertifikasi oleh Badan Sertifikasi yang terakreditasi. Setelah melalui tahap ini, industi atau perusahaan resmi sebagai pemegang sertifikat ISO.




SISTEM MANAJEMEN KUALITAS, ISO (International Organization for Standardization) 9000 - 2000 part 4


Prinsip-Prinsip dasar ISO 9001:2000
ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip dasar.Prinsip-prinsip ini digunakan oleh top management untuk membantu meningkatkan kinerja dari sebuah industri atau perusahaan. Berikut ini adalah 8 prinsip dasar ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001, p.75-84):
  1. Fokus Pelanggan
Industri atau perusahaan sangat tergantung pada pelanggan. Karena itu, setiap industri atau perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan baik kebutuhan dan keinginan sekarang maupun yang akan datang.
  1. Kepemimpinan
Pemimpin dari industri atau perusahaan harus mampu menetapkan tujuan dan arah dari industri atau perusahaan. Selain itu, pemimpin dari industri atau perusahaan harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan industri atau perusahaan.
  1. Keterlibatan Personel
Keterlibatan personel merupakan faktor yang penting. Dengan melibatkan seluruh personel, manfaat yang diterima industri atau perusahaan akan lebih besar. Manfaat-manfaat yang diperoleh apabila industri atau perusahaan menerapkan prinsip keterlibatan personel adalah:
       Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi termotivasi,memberikan komitmen, dan terlibat.
       Orang-orang dalam industri atau perusahaan lebih giat dalam melakukan inovasi  agar tujuan tujuan industri atau perusahaan tercapai.
       Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi bertanggung jawab terhadap kinerja mereka.
  1.  Pendekatan Proses
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Salah satu metode yang dipakai untuk pendekatan proses adalah PDCA. PDCA secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:
       Plan : Tetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk menyerahkan hasil yang sesuai dengan persyaratan pelanggan
       Do : Implementasi proses
       Check : Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan tujuan dan persyaratan bagi produk dan laporkan hasilnya
       Action : Lakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan
  1.  Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen
Pengidentifikasian, pemahaman, dan pengelolaan, dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi terhadap industri atau perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuannya.
  1.  Peningkatan Terus-Menerus
Peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi.
  1. Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan
Keputusan yang efekif adalah berdasarkan pada analisis data dan informasi.Analisis data dan informasi berguna untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. harus ditujukan untuk meningkatkan kinerja oganisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.
8.       Hubungan Pemasok
Yang Saling Menguntungkan Suatu industri dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah.

SISTEM MANAJEMEN KUALITAS, ISO (International Organization for Standardization) 9000 - 2000 part 3


Pengertian ISO 9001:2000
ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk yang dapat menjamin kepuasan pelanggan. ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk. ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen (Gaspersz, 2001, p.1).
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk. ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen mutu (Gaspersz, 2001,p.1).

Model Proses ISO 9001:2000
Model proses ISO 9001:2000 terdiri dari lima bagian utama yang menggambarkan sistem manajemen organisasi, yaitu (Gaspersz, 2001, p.3):
1.      Sistem Manajemen Kualitas (Klausul 4 dari ISO 9001:2000).
2.      Tanggung Jawab Manajemen (Klausul 5 dari ISO 9001:2000).
3.      Manajemen Sumber Daya (Klausul 6 dari ISO 9001:2000).
4.      Realisasi Produk (Klausul 7 dari ISO 9001:2000).
5.      Analisis, Pengukuran, dan Peningkatan (Klausul 8 dari ISO 9001:2000).

SISTEM MANAJEMEN KUALITAS, ISO (International Organization for Standardization) 9000 - 2000 part 2


Prinsip SMM ISO 9000 :2000
  • Mengacu pada delapan prinsip manajemen mutu
  • Arah penerapan menuju kepada Total Quality Manajemen (TQM)
  • Melakukan tidakan peningkatan mutu secara berkelanjutan ( continual improvement)
  • Menggunakan pendekatan kepada kepuasan pelanggan.
  • Pelibatan seluruh personel untuk menerapkan sistem manajemen mutu.
  • Ketegasan dalam penetapan tanggung jawab dan wewenang serta kompetensi personel dalam melaksanakan aktifitas dalam organisasi yang berpengaruh terhadap mutu.
  • Pendekatan peningkatan mutu SDM dengan sistem pelatihan yang terstruktur dan sistematis sesuai dengan tuntutan pelanggan akan peningkatan mutu produk yang dilakukan karena teribatnya SDM.

ISO adalah standarisasi sistim manajemen mutu untuk mengatur agar produk yang dihasilkan selalu bermutu. ISO bersifat internasional, sehingga perusahaan yang telah memperoleh sertifikat ISO diyakini mampu membuat produk yang bermutu tinggi.
Karena produk suatu perusahaan bermacam-macam, maka sertifikat ISO pun bermacam-macam pula, sesuai dengan jenis perusahaannya, dan yang sering dipakai adalah :
1.      ISO 9001:2008 (Sistim manajemen mutu secara umum, untuk semua perusahaan).
2.      ISO 14001:2004 (Sistim manajemen lingkungan, untuk pabrik, rumah sakit, industri).
ISO adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti sama (Suardi, 2003). Pertama kali ISO didirikan di Jenewa, Swiss, pada tahun 1947. ISO merupakan singkatan dari International Organization for Standardization. ISO adalah badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. ISO dapat disimpulkan sebagai koordinasi standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional,dan promosi pemakaian standar internasional. Pada intinya, ISO bertujuan untuk mengharmonisasi standar-standar nasional di masing-masing negara menjadi satu standar internasional yang sama.
ISO digunakan sebagai:(Rabbit & Bergh, 1994)
          Fondasi dari kegiatan perbaikan yang kontinu untuk kepuasan pelanggan.
          Sistem dokumentasi yang benar dari perusahaan.
          Cara yang jelas dan sistematik dari manajemen mutu.
          Mendapatkan stabilitas dan konsistensi dalam kegiatan dan sistem.
          Kerangka kerja yang bagus untuk perbaikan mutu.
          Praktek manajemen yang lebih efektif dengan otoritas dan tanggung jawab yang         jelas terhadap orang yang berkaitan dengan mutu proses dan produk.
          Pedoman untuk melakukan segala sesuatu dengan benar di setiap saat.
          Cara untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, mutu, dan kemampuan berkompetensi dari perusahaan.
          Persyaratan untuk melakukan bisnis internasional