(managementfile – quality) – Six Sigma merupakan metodologi yang awalnya
dipopulerkan oleh Motorola pada tahun 80-an untuk melakukan quality
improvement. Setelah itu, sejumlah perusahaan besar lain turut
mengimplementasikannya, termasuk General Electric, Ford Motor, dan 3M.
Sebagian besar perusahaan yang mengimplementasikan Six Sigma adalah
perusahaan manufaktur, sehingga terjadi suatu miskonsepsi bahwa metode
ini hanya bisa digunakan oleh industri manufaktur saja. Hanya karena
dalam industri jasa tidak ada ukuran berupa produk yang cacat, bukan
berarti Six Sigma tidak dapat diimplementasikan disana.
Perbedaaan Six Sigma pada Industri Manufaktur dan Jasa
Pada industri manufaktur, pada umumnya ukuran yang dilihat adalah dari
jumlah produk yang cacat. Dalam produk jasa, tidak bisa saklek seperti
itu, karena industri jasa seringkali tidak menghasilkan produk.
Dalam industri jasa, proses yang diukur adalah people process
karena memang itu adalah yang menjadi komponen utama dari industri jasa.
Intinya, defect dalam industri jasa adalah masalah yang menyebabkan
penurunan dalam hal kualitas atau mengakibatkan pelanggan tidak puas.
Misalnya, dalam industri perbankan: lamanya durasi untuk membuka
rekening, atau lamanya suatu pinjaman cair, lamanya pemrosesan
statement, dan sebagainya.
Tahapan Six Sigma
Proses Six Sigma pada industri jasa pada dasarnya punya tahapan yang
sama seperti di industri manufaktur, yakni menggunakan DMAIC pula.
1. Define, yakni melakukan identifikasi mengenai apa saja yang masuk ke dalam kategori defect.
2. Measure, mengumpulkan data mengenai tingkat defect yang terjadi. Misalnya, dengan membuat Pareto chart.
3. Analyze, yakni menganalisa factor-faktor yang menyebabkan defect tersebut
4. Improve, yakni melakukan process improvement dalam untuk menghilangkan defect
5. Control, mengontrol berjalannya proses dan mencegah supaya defect tidak muncul kembali
Contoh dari implementasi Six Sigma di industri jasa, adalah seperti yang
pernah dilakukan Citibank. Citibank menerapkan Citibank
Cross-Functional Performance Challenge dalam divisi-divisinya
menggunakan metodologi Six Sigma untuk mengidentifikasi defect, kemudian
CFPM (Cross-Functional Process Mapping) untuk membuat map mengenai
langkah-langkah perbaikan, kemudian memberikan empowerment terhadap tim
untuk melakukannya.
Pada intinya, CFPM ini bertujuan untuk menghilangkan aktivitas-aktivitas
yang kurang menghasilkan nilai, serta tidak sesuai dengan tujuan dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan. CFPM yang dilakukan Citibank melibatkan
suatu tim global cross-functional yang terdiri dari 80 orang.
Berikut ini adalah tahapan dari CFPM seperti yang dilakukan Citibank
1. Planning
• Tentukan proses-proses mana saja yang perlu untuk ditingkatkan
• Identifikasi senior champion, steering committee, team leader dan fasilitator
• Bentuk tim yang terdiri dari karyawan terbaik dari seluruh unit utama untuk melakukan redesain proses
2. “As Is Session
• Melakukan mapping mengenai proses yang terjadi saat ini
• Mengidentifikasi masalah yang merupakan aktivitas yang menghabiskan banyak waktu dan mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan
3. Involve Others
• Berdiskusi dengan rekan kerja
• Melakukan verifikasi terhadap akurasi dari map process yang telah dibuat sebelumnya
• Identifikasi solusi terhadap masalah, dan tekankan kebutuhan akan suatu perubahan
4. “Should Be” Session
• Menciptakan suatu model “should be” yang lebih baik dan lebih cepat,
dibandingkan dengan kondisi pada “as is”, tanpa harus menambahkan orang
atau pengeluaran
• Menentukan serangkaian aktivitas yang dapat menciptakan “should be” serta panduannya
5. Detailed Design and Implementation
• Menciptakan item-item tindakan yang perlu dilakukan dengan segenap anggota organisasi
• Membuat project plan. Team leader mengelola timnya lewat pertemuan
rutin. Selain itu, diciptakan pula system reward dan recognition.
Supaya CFPM dapat bekerja dengan baik, maka harus terdapat komitmen yang
kuat dari seluruh anggota organisasi, di level manapun. Setiap orang
perlu berlaku sebagai pemimpin. CFPM ini bersifat cross-functional,
yakni melibatkan anggota tim kunci dalam proyek. Sehingga, CFPM
memberikan empowerment kepada mereka, karena kemudian mereka dapat
melakukan perbaikan dalam divisinya sendiri, sehingga kemudian dapat
mengubah pula corporate culture.
sumber: http://www.managementfile.com
My name
Archive
-
▼
2012
(17)
-
▼
Oktober
(7)
- (Vibiznews – Strategic) – Inovasi tidak bisa sejal...
- (Vibiznews – Strategic) – Inovasi tidak bisa sejal...
- Inovasi Six Sigma di Caterpillar
- Peran Krusial Six Sigma dalam Pemerintahan
- Mengenal Thoughts Process Map, Tool Six Sigma
- Menggabungkan Six Sigma dan Balance Scorecard
- Implementasi Six Sigma di Industri Jasa
-
▼
Oktober
(7)
Blogger news
Senin, 22 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Tujuan Secara global, dapat dikatakan bahwa tujuan dari DSS adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan m...
-
KONSEP KUALITAS Masa dahulu, produk2 yang cacat (yang bisa menyebabkan kecelakaan, kerusakan dan pencemaran) tidak menjadi masalah utama,...
-
(managementfile – quality) – Six Sigma merupakan metodologi yang awalnya dipopulerkan oleh Motorola pada tahun 80-an untuk melakukan qualit...
-
Evolusi Manajemen Kualitas Kualitas menjadi faktor utama bagi konsumen sebelum memutuskan membeli suatu produk (barang atau jasa). Pro...
-
Tahapan Metodologi Lead User Research Ada empat tahapan yang harus dilakukan dalam Lead User Research , yaitu : a. Stage 1: Project P...
-
INOVASI TECHNOLOGY PUSH VS NEED PULL Pada tahap eksplorasi ada 3 pola proses pengenalan dan pengembangan produk/jasa baru yaitu : 1...
-
Elemen mesin dapat diartikan sebagai bagian dari komponen tunggal yang digunakan dalam konstruksi mesin , dan setiap bagian memiliki fung...
-
Turban (1995: 108) maupun Sparague and Watson (1993: 10) menyatakan bahwa dalam merancang serta menggunakan DSS dikenal tiga tingkata...
-
Mate 4-inch- diameter sheave with 6-inch-diameter sheave. Their centerlines can range from 18 to 20 inches apart. Select length of belt a...
-
(Vibiznews – Strategic) – Inovasi tidak bisa sejalan dengan Six Sigma? Caterpillar menunjukkan bahwa mereka bisa mengimplementasikan keduan...
0 komentar:
Posting Komentar