Adapun jenis perlakuan/tindakan yang dilakukan pada
masing-masing era adalah:
Sistem inspeksi
(tahun 1920-an),
·
menyelamatkan (salvage)
·
mensortir (shorting)
·
tindakan korektif (corrective action)
·
mengidentifikasi sumber (source) ketidaksesuaian (non-conformance)
Sistem pengendalian kualitas (tahun 1940-an),
·
mengembangkan manual kualitas (develop quality manual)
·
data performa proses (process performance data)
·
pegetesan produk (testing product)
·
perencanaan kualitas dasar (basic quality planning)
·
inspeksi mandiri (self-inspection)
·
menggunakan statistik dasar (use of basic statistics)
Sistem penjaminan
kualitas (tahun 1970-an),
·
perencanaan kualitas lanjut (advanced quality planning)
·
manual kualitas terpadu (compherensive quality manual)
·
menggunakan biaya/ongkos kualitas (use of quality cost)
·
melibatkan operasi di luar bagian produksi (involvement
of non-production operations)
·
pengendalian proses statistik (statistical process
control)
·
menganalisa penyebab dan akibat (failure mode and effect
analysis)
·
menerapkan sistem audit Sistem manajemen kualitas
terpadu/manajemen kualitas total (tahun 1970-an ~ sekarang),
·
menerapkan sistem perbaikan berkelanjutan (aim for
continuous improvement)
·
keterlibatan semua operasi (involve all operations)
·
melibatkan pemasok dan konsumen (involve suppliers &
customers)
·
kerjasama tim (teamwork)
·
melibatkan pekerja (employee involvement)
·
pengukuran performa (performance measurement)
·
Adanya perkembangan
kualitas/mutu tidak terlepas dari andil dan kontribusi para pelopor dan tokoh
kualitas dunia. W. Edward Deming yang terkenal dengan Deming’s 14 point.
Joseph M. Juran dengan Juran’s Trilogy Quality (meliputi: quality
planning, quality control dan quality improvement). Dunia juga
mengenal Quality is free-nya Philip B Crosby. Ada juga Three steps
to quality yang dicetuskan oleh A.V. Feigenbaum. Tak ketinggalan, dari
Asia tercatat nama Kaoru Ishikawa dan Genichi Taguchi, dan sederet nama besar
lainnya. Evolusi manajemen kualitas terus bergulir dan menuntut setiap produsen
untuk meningkatkan kualitas dalam rangka memenuhi permintaan dan keinginan
pelanggan. Hanya perusahaan yang memperhatikan dan menempatkan kualitas di
tempat teratas yang mampu bertahan di tengah ganasnya persaingan bisnis. Kedepankanlah
kualitas, dengan mulai membenahi sistem pada proses di lini kerja Anda secara
terintegrasi pada semua operasi.
Dalam era
industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang
ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan perhatian
penuh kepada kualitas. Perhatian penuh kepada kualitas akan memberikan dampak
positif kepada bisnis melalui dua cara, yaitu: dampak terhadap biaya produksi
dan dampak terhadap pendapatan. Pada dasarnya manajemen kualitas (Quality
Manajemen) atau manajemen kualitas terpadu (total quality management)
didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan performansi secara terus menerus
(continuous performance improvement) pada setiap level operasi atau
proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan
semua sumber daya
manusia dan modal yang tersedia.
ISO 8402 (quality
vocabulary) mendefinisikan manajemen
kualitas sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang
menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab, serta
mengimplementasikannya melalui alat-alat seperti perencanaan kualitas (quality
planning), pengendalian kualitas (quality control), jaminan
kualitas (quality assurance) dan peningkatan kualitas (quality
improvement). Tanggung jawab untuk manajemen kualitas ada pada semua level
dari manajemen, tetapi harus dikendalikan oleh manajemen puncak (top
management), dan implementasinya harus melibatkan semua anggota
organisasi.
Dr. Joseph M. Juran adalah salah seorang guru dalam
manajemen kualitas memberikan definisi tentang manajemen kualitas sebagai suatu
kumpulan aktivitas yang berkaitan dengan kualitas tertentu yang memiliki
karakteristik :
1.
Kualitas
menjadi bagian dari setiap agenda manajemen atas.
2.
Sasaran
kualitas dimasukkan dalam rencana bisnis.
3.
Jangkauan
sasaran diturunkan dari benchmarking : fokus adalah pada pelanggan dan
pada kesesuaian kompetisi; disana adalah sasaran untuk peningkatan kualitas
tahunan.
4.
Sasaran
disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan.
5.
Pelatihan
dilaksanakan pada semua tingkat.
6.
Pengukuran
ditetapkan seluruhnya.
7.
Manajer
atas secara teratur meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan sasaran.
8.
Penghargaan
diberikan untuk performansi terbaik.
9.
Sistem
imbalan (reward system) diperbaiki.
Dr. Juran mengidentifikasi unsur-unsur revolusi
kualitas Jepang, sebagai berikut :
1.
Manajer
atas mengambil tanggung jawab manajemen kualitas.
2.
Manajer
atas melatih keseluruhan hierarki dalam proses manajemen kualitas.
3.
Manajer
atas melakukan perbaikan kualitas pada tingkat revolusioner.
4.
Manajer
atas melibatkan partisipasi angkatan kerja (karyawan).
5.
Manajer
atas menambah sasaran kualitas kepada rencana bisnis.
Dr. Juran sangat terkenal dengan konsep trilogi
kualitas, yaitu : perencanaan kualitas (quality planning),
pengendalian qualitas (quality control), dan perbaikan atau
peningkatan kualitas (quality improvement).
0 komentar:
Posting Komentar