BENCHMARKING
SEBAGAI INSTRUMEN PERBAIKAN
PENCARIAN
INFORMASI
·
Identifikasi proses dan
pemanufakturan serta operasi lainnya di dalam perusahaan yang membutuhkan
perbaikan
·
Mencari perusahaan lain yang sukses
dalam melakukan aktivitas dan proses operasinya
Empat cara
yang digunakan dalam melakukan benchmarking, adalah :
1.
Riset in-house
Melakukan
penilaian terhadap informasi dalam perusahaan sendiri maupun informasi yang ada
di publik
2.
Riset Pihak Ketiga
Membiayai
kegiatan benchmarking yang akan dilakukan oleh perusahaan surveyor
3.
Pertukaran Langsung
Pertukaran
informasi secara langsung dapat dilakukan melalui kuesioner, survei melalui
telepon, dll
4.
Kunjungan Langsung
Melakukan
kunjungan ke lokasi mitra benchmarking (cara ini dianggap yang paling efektif )
Proses
Benchmarking terdiri atas lima tahap yaitu (1) Keputusan mengenai apa yang akan
di benchmarking; (2) Identifikasi mitra benchmarking; (3)Pengumpulan informasi;
(4) Analisis; dan (5) Implementasi (Karlof dan Ostblom, 1993, pp80-83).
Kemudian oleh Goetsch dan Davis (1994, pp.416-423) diperinci mejadi 14 langkah, yaitu :
Kemudian oleh Goetsch dan Davis (1994, pp.416-423) diperinci mejadi 14 langkah, yaitu :
1.
Komitmen manajemen
2.
Basis pada proses perusahaan itu
sendiri
3.
Identifikasi dan dokumentasi setiap
kekuatan dan kelemahan proses perusahaan
4.
Pemilihan proses yang akan di
benchmarking
5.
Pembentukan tim benchmarking
6.
Penelitian terhadap obyek yang
terbaik di kelasnya (best-in-class)
7.
Pemilihan calon mitra benchmarking
best-in-class
8.
Mencapai kesepakatan dengan mitra
benchmarking
9.
Pengumpulan data
10. Analisis
data dan penentuan gap
11. Perencanaan
tindakan untuk mengurangi kesejangan yang ada atau bahkan mengunggulinya
12. Implementasi
perubahan
13. Pemantauan
14. Meperbarui
benchmarking; melanjutkan siklus tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar